Selasa, 19 Maret 2019

Jenis-Jenis Kain Nusantara


Jenis-Jenis Kain Nusantara
Indonesia terkenal dengan keanaeka ragaman budaya dan keindahan alamnya, salah satunya kain nusantara. Setiap kota atau Adat memiliki ciri khas  tersendiri untuk kain nusantara. Berikut jenis-jenis kain nusantara : 

1. Sasirangan

Kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan ini dibuat dengan cara diikat, lalu dicelupkan dalam berbagai warna sehingga menghasilkan motif beragam. Berbeda dengan jenis tie dye, sasirangan menampilkan desain yang lebih formal dan elegan. 







2. Ulos

Hasil gambar untuk kain ulosKain tradisional Batak yang biasanya dalam bentuk selendang untuk melengkapi tampilan baju tradisional. Dari cara pembuatannya, ulos termasuk kain tenun halus yang tidak menggunakan mesin. Warna yang banyak dipakai untuk membuat kain jenis ini adalah merah, hitam dan putih. Simpel dan tegas.





3. Sarung Bugis

Hasil gambar untuk kain bugis
Kain tenun yang satu ini termasuk spesial karena berasal dari bahan sutera dengan rangkaian benang emas dan perak. Kain tradisional Makassar ini juga menampilkan perpaduan warna yang agak ramai dan motif kotak, sehingga penampilan pesta kamu akan kelihatan berbeda.  







4. Lurik

Hasil gambar untuk kain lurikKain yang banyak ditemukan di Solo dan Yogyakarta ini sudah naik kelas, lho. Lurik yang dulunya dikenal sebagai jenis kain murah karena terbuat dari bahan katun biasa ini sekarang banyak banget dijadikan elemen tambahan pada kemeja, kebaya, blus, hingga dress. Motif garis klasik dalam nuansa warna solid membuat tampilan baju biasa lebih menarik.






5. Songket Lombok


Hasil gambar untuk songket lombokKain tradisional dengan desain motif khas serta paduan benang warna emas yang terlihat mengkilap dan cantik. Gak heran kalau kain ini selalu jadi incaran para turis saat datang ke Lombok. Corak dan nuansa warnanya yang cerah sangat cocok dipadukan dengan koleksi kebaya ataupun blus warna putih. 





6. Tapis

Kain asal Lampung dengan berbagai motif lokal yang khas banget. Belum banyak yang memakai kain jenis ini untuk dimanfaatkan sebagai bahan dress ataupun kemeja. Sebab, termasuk kain adat yang hanya dipakai pada momen-momen tertentu. Rata-rata harganya sekitar Rp 1 juta.  





7. Gringsing

Untuk menghasilkan sebuah masterpiece, memang gak mudah. Ini berlaku pada jenis kain yang berasal dari Desa Tenganan, Bali. Dibutuhkan waktu 2-5 tahun, lho untuk membuat kain dengan teknik dobel ikat ini. Gringsing berasal dari kata “gring” yang artinya “sakit” dan “sing” yang artinya “tidak”. Maknanya adalah seperti penolak bala dan untuk menyembuhkan penyakit. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, adanya kain gringsing ini berawal dari Dewa Indra yang kagum akan keindahan langit di malam hari. Dewa Indra lalu mengajarkan para wanita Tenganan untuk menguasai teknik menenun kain gringsing yang melukiskan dan mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya.


8. Tenun Dayak

Perpaduan mo Proses pengerjaannya pun cukup lama, bisa memakan waktu hingga bulanan. Pewarnaannya pun menggunakan bahan pewarna alami. Kain tenun dayak memiliki motif flora dan fauna dari alam sekitar mereka. Motifnya sangat khas Kalimantan. Beberapa tenun dayak antara lain: Kebat yang memiliki motif asimetris atau motif alam, sidan yang memiliki warna terang dan cerah, sungket yang memiliki motif garis besar dan tegas. Kain kebat, sidan, dan sungket ini biasa dipakai oleh suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Kain tenun dayak sangat digemari oleh wisatawan mancanegara.
tif lokal dengan pola asimetris menghasilkan lembaran kain yang khas banget. Tenun Dayak dibuat dengan gedok .

9. Besurek

Kain yang masih memiliki hubungan dekat dengan batik ini dipengaruhi oleh budaya Arab, lho. Besurek artinya “bersurat”.  Besurek terbilang sangat unik karena memadukan tulisan kaligrafi pada motifnya. proses pembuatan kain besurek tidak berbeda dengan pembuatan batik jawa. Untuk pewarnaan, kain besurek pun memiliki warna yang lebih cerah dan beragam, biasanya kain ini digunakan untuk bahan kemeja 
pria.




10. Songket Palembang

Hasil gambar untuk songket palembangDian Pelangi pernah memperkenalkan songket ini pada acara fashion show di Amerika Serikat. Koleksi-koleksinya memadukan kain tradisional dengan desain yang lebih modern dan elegan. Terinspirasi dari jejak Dian Pelangi, sekarang songket Palembang sangat mudah ditemukan dengan model yang sangat beragam. 





11. Tenun Ulap Doyo

Hasil gambar untuk ulap doyoKain ini berasal dari kerajaan tertua di Indonesia yaitu Kutai, Kalimantan Timur. Ulap Doyo terbuat dari bahan alami yaitu daun doyo yang diolah menjadi benang. Ciri khas kain ini adalah perpaduan motif garis-garis serta corak flora fauna.





12. Poleng

Hasil gambar untuk polengMotif kotak pada kain ini memang lebih populer dibandingkan namanya. Kain ikon Pulau Dewata ini tidak cuma digunakan untuk keperluan religius saja, tapi juga dijadikan aksen pada dekorasi ruangan. Yang jelas, makna umum dari poleng adalah tentang dua sifat yang bertolak belakang, seperti baik-buruk ataupun tinggi-rendah.  






13. Jumputan

Hasil gambar untuk jumputan Jenis kain yang beberapa tahun yang lalu mulai hits lagi. Seperti namanya, jumputan dibuat dengan cara diikat, lalu dicelupkan pada berbagai warna cantik. Teknik ini awalnya berasal dari China, lalu dibawa ke Tanah Air oleh saudagar India. Selain untuk kebaya, kain jumputan sudah punya banyak versi fashionable, seperti outer wear dan celana harem.

 



14. Tenun Tanimbar
Tenun tanimbar berasal dari kepulauan Tanimbar, Maluku. Motif pada kain tenun Tanimbar memiliki arti yang dalam mengenai makna hidup, dari situlah terbesit keindahan pada selembar kain tenun Tanimbar. Para pembuat tenun Tanimbar mengungkapkan bahwa tenun yang dibuat terinspirasi dari likungan sekitar.












15. Tenun Ikat

Tenun Ikat merupakan kain tradisional berupa kain yang di tenun dari helaian benang pakan yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke zat pewarna alami. Sebelum ditenun, hela-hela benang diikat dengan plastik atau tali sesuai dengan corak yang akan dibuat sehingga pada saat dicelup bagian benang yang diikat plastik atau tali tidak akan terwarnai. Alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tanpa mesin. Beberapa daerah diindonesia yang terkenal dengan kain tenun ikatnya adalah Toraja, Sintang, Jepara , Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timur.



16. Batik

Kain tradisional Indonesia yang satu ini sudah berkali-kali hampir di-klaim oleh negara tetangga kita. Padahal, jika kita telusuri, jelas-jelas akar kata batik adalah dari bahasa Jawa. Batik berasal dari kata “amba” yang dalam bahasa jawa artinya menulis dan “titik” yang artinya titik. Pada awalnya batik dibuat di atas kain mori lalu digambar dengan menggunakan lilin dengan canting. Motif atau corak batik bukan hanya sekedar indah, namun juga mengandung berbagai lambang dan makna masing-masing. Beberapa motif batik batik bahkan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Batik tak melulu hanya batik jogja. Ada juga batik solo, Batik Pekalongan, Batik Cirebon, Batik Banyumas, Batik Bali, dan lainnya.

17. Timor

Hasil gambar untuk kain timorKain khas NTT ini biasa disebut dengan kain Timor, walau tiap-tiap suku memiliki kain yang berbeda.Fungsi dari kain Timor pun bermacam-macam sebagai sandang harian, menunjukan status,acara adat,dll.







18. Donggala

Kain khas Sulawesi Tengah ini dikenal juga dengan sebuah “ Buya Sabe “. Terbuat dari benang sutera dan terkadang diselipi benang emas, tenun donggala juga memiliki motif yang bersifat universai, sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat.









19.Kain Cepuk

Hasil gambar untuk kain cepuk Kerajinan kain Tenun Bali sudah terkenal hingga ke mancanegara, masing-masing kabupaten memiliki motif kain yang unik dan khas seperti yang terdapat di Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Kain tenun khas Desa Tanglad ini bernama “Kain Tenun Cepuk”. Kain Tenun Cepuk merupakan kerajinan khas Desa Tanglad, yang berasal dari nenek moyang dan diwariskan secara turun-temurun. Hingga saat ini, kerajinan kain Tenun Cepuk masih dapat kita jumpai di Desa Tanglad, Nusa Penida.

Asal usul nama kain Tenun Cepuk itu sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni ‘Cepuk’ yang berarti Kayu Canging. Kayu Canging merupakan jenis tumbuhan yang cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain tenun. Berdasarkan sejarah tersebut nama kain Tenun Cepuk menjadi brand dari kain tenun khas Desa Tanglad. Keberadaan kain Tenun Cepuk tidak hanya dipakai saat melaksanakan persembahyangan saja, namun kain ini juga dipakai dalam upacara agama tertentu.





1 komentar:

  1. Salam kenal kak. Boleh dong untuk mengunjungi situs kami fitinline, tersedia berbagai macam jenis kain untuk segala kebutuhan bahan. Regards, fitinline

    BalasHapus